Posts

Showing posts from 2017

Fans (Karbitan) Star Wars [Spoiler Alert!]

Sebenarnya ketika udah lama gak nulis di blog ini, gue berharap come back- nya gue adalah dengan tulisan-tulisan yang berbobot dan berfaedah. Sayangnya hari ini impian itu belum dapat terwujud karena gue lebih tertarik berbagi pengalaman gue sehabis nonton Star Wars Episode VIII: The Last Jedi . Gue tadinya hanya penonton biasa yang iseng nonton Star Wars terbaru karena sedang hype . Waktu kecil gue gak pernah nonton Star Wars, selain karena orang-orang di lingkungan gue bukan penyuka film, juga karena gak paham sama film berbau angkasa luar. Jadilah gue cuma sekadar tahu ada film Star Wars.  But don't get me wrong . Gue nonton The Force Awaken dan Rogue One, kok. Gue nonton dua film tersebut berbekal nanya sana-sini karena gak paham apa itu force, dark side, stormtrooper, dan bedanya  lightsaber merah dan biru. Sehabis nonton The Force Awaken gue gak berminat cari tahu lebih banyak soal Star Wars secara keseluruhan. Juga tetap gak paham kenapa mencari Luke Skywalker ...

Membuat SKCK di Polrestabes Semarang Anti Ribet!

Sekitar beberapa minggu lalu gue berencana pengen bikin SKCK. Berhubung gue ini statusnya masih mencari pekerjaan, gue emang harus punya SKCK sebagai salah satu syarat melamar pekerjaan. Walaupun biasanya cuma kantor-kantor yang berhubungan dengan pemerintahan yang mempersyaratkan SKCK. SKCK bisa diurus di Polsek, Polres(tabes), sampai ke Polda tergantung kegunaannya. Biasanya untuk melamar kerja swasta bisa pakai SKCK terbitan Polsek. SKCK terbitan Polres digunakan untuk melamar PNS/BUMN atau mengajukan beasiswa. Ide itu akhirnya telaksana minggu lalu. Gue yang masih ber-KTP Semarang ini 'pulang kampung' sejenak demi mengurus SKCK. Menurut beberapa sumber yang gue baca di internet, sebenarnya kita tetap bisa mengurus SKCK dari kota lain. Caranya adalah pergi ke Polres setempat, minta rekaman sidik jadi, kemudian mengirimkan hasilnya ke Polres kota asal. Langkah berikutnya bisa diurus orang lain dari kota asal, dengan membawa syarat-syarat dokumen. Mudah? Tentu. Gue ...

Membuat Kartu Kuning di Disnaker Tangerang Selatan

Kali ini gue mau sedikit berbagi pengalaman gue membuat kartu kuning. Kartu kuning yang memang berwarna kuning ini sebenarnya punya nama asli Kartu Tanda Pencari Kerja atau AK-1 (gue juga ga tau arti kode ini). Fungsi utama dari Kartu Kuning ini adalah supaya Dinas Tenaga Kerja bisa mendata jumlah pencari kerja di daerahnya (sumber:  https://goo.gl/azbjTz  ). Nah, fungsi untuk penggunanya antara lain sebagai syarat administrasi melamar pekerjaan, khususnya kalau mau melamar PNS. Sebagai warga negara yang lagi mencari kerja, gue pun membuat kartu kuning ini dengan modal googling sana-sini mencari tahu cara membuatnya. FYI, gue ini sebenarnya masih berstatus sebagai warga Semarang. Jadi gue agak ragu bisa bikin kartu kuning di domisili gue sekarang: Tangerang Selatan, tepatnya Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu. Membuat kartu kuning sebenarnya sangat mudah. Cukup datang ke Dinas Tenaga Kerja setempat sesuai KTP, lalu bawa fotokopi ijazah terakhir, fotokopi KTP, dan ...

[Review] Jalan-jalan Iseng ke Jogja (part 2)

Image
Setelah menerbitkan review jalan-jalan ke Jogja part 1, gue emang agak lupa melanjutkan ke part kedua. Antara lupa atau malas, sih, lebih tepatnya. Akhirnya gue baru meluncurkan part keduanya hari ini. Semoga dapat bermanfaat bagi yang sedang berselancar di dunia maya, mencari destinasi liburan. Destinasi gue sewaktu di Jogja sebenarnya gak terlalu banyak dan gak ke tempat-tempat baru yang lagi heits di dunia per-Instagraman. Gue dan nyokap sengaja pilih lokasi yang dekat dan bisa dijelajahi dalam waktu singkat. Kami menyewa mobil beserta supirnya satu hari. FYI, harga sewa mobil dan supir sebesar 500ribu, sudah termasuk bensin tapi gak termasuk makan sopir dan parkir. Well , gue gak tau rate normalnya berapa tetapi worth the price karena sopir super baik, nyetirnya oke, dan kalo lo rame-rame biaya patungannya bakal lebih rendah. Kalau mau kontak sopirnya, leave your comment , ya! Pertama, gue ke ayunan langit di Kulon Progo (tautan map di sini ). Gue pikir awalnya ini te...

[Review] Jalan-jalan Iseng ke Jogja

Image
Dor! Tadinya gue mau bikin judul ala-ala umpan klik, atau dalam bahasa Inggrisnya "click bait". Setelah gue lihat di statistik pembaca, dua judul yang menggunakan rumus umpan klik lebih banyak dilihat daripada judul yang biasa aja. Namun sepertinya gue lebih suka dengan judul yang "biasa-biasa saja". Jadi beberapa minggu yang lalu gue berkesempatan untuk ikutan nyokap ke kondangan di Jogja. Berhubung gue yang pengangguran ini emang butuh jalan-jalan, gue mengiyakan ajakan nyokap. Positifnya lagi, semuanya gratis karena dibiayai nyokap. Walaupun agak tekanan batin dan pikiran juga sih, karena harusnya udah bisa biayain nyokap jalan-jalan tetapi malah masih dibayarin. Untung nyokap gue masih baik... Awalnya sih nggak berminat untuk menuliskan review jalan-jalan karena pasti udah banyak review sejenis dari blog atau vlog orang-orang lain. Alhasil, foto dan gambar yang diambil juga nggak komplit. Jadi review gue ini semacam review rakyat jelata yang apa adanya aja, ...

Setelah Puasa Instagram, Ini yang Terjadi Kepada Saya

Akhir-akhir ini tiap nulis judul, gue selalu menggunakan formula ala-ala click bait -nya Line Today. Mungkin Line Today memang hendak menanamkan doktrin penulisan judul. Dengan metode seperti ini, barangkali blog gue bisa melanglang buana di jagad internet. Pengalaman puasa Instagram gue dimulai ketika merasa gue terlalu banyak menghabiskan waktu terlalu banyak di depan layar ponsel pintar. Kayaknya dalam sehari gue bisa menghabiskan waktu lebih dari tiga jam untuk scrolling  Instagram, lihat-lihat explore , lihat-lihat Instastory , sampe kadang kepoin Lambe Turah juga. Sepertinya semenjak nganggur, kehidupan gue banyak gak produktifnya karena kebanyakan mantengin Instagram. Namun itu gak separah efek lain yang ditimbulkan, yaitu gue jadi sering membanding-bandingkan hidup gue dengan orang lain. Kalau dilihat hampir 90% postingan orang di Instagram isinya tentang momen menyenangkan. Sekalipun bahkan isinya tentang keluhan hidup, kadang di sampingnya terdapat gelas kopi Starbuc...

Bukan Sanguinis, Ternyata Ini Kepribadian Saya!

Judulnya udah terlihat seperti berita Line Today belom? Pengennya, sih, biar jadi click bait gitu. Syukur kalo bisa mengundang banyak pembaca. Biar terkenal dan bisa di- endorse . Asal jangan tiba-tiba dilaporkan karena dugaan pencemaran nama baik aja, sih. Menurut para ahli psikologis, kepribadian manusia bisa dibagi berdasarkan sifat tempramennya. Ada 4 kepribadian: koleris, sanguinis, plegmatis, dan melankolis. Gue nggak akan menjabarkan artinya semua disini, karena bisa kalian googling sendiri. Salah satu artikel yang gue baca ada di sini . Konon kata para ahli, manusia itu umumnya terdiri dari 2 sifat dominan. Sesekali, kita juga bisa tetap merasakan tempramen lain yang bukan menjadi sifat dominan. Untuk mengetahui karakter mana yang menjadi dominan, bisa ikut tes-tes yang ada di internet. Dulu gue pernah mengikuti semacam tes kepribadian dan hasilnya (katanya) gue adalah pribadi sanguin-koleris. Gue sih percaya-percaya aja sama hasilnya. Gue memang merasanya gue cukup cocok...

Kepada Orang-orang yang Bertanya namun Tidak Memahami

Hidup sebagai pengangguran itu gak mudah. Iya, gue udah hampir tiga bulan nganggur, namun belum juga mendapat pekerjaan. Gue udah cukup kenyang dengan pertanyaan orang-orang, "Kenapa gak cari kerjaan yang baru, kemudian resign?" Sebenarnya gue juga bingung harus menjawab apa karena kemungkinan besar si penanya gak benar-benar peduli akan kondisi gue. Gue pun tidak menyalahkan mereka dengan pertanyaan itu. They are just curious, aren't we all?  Lalu jawaban gue biasanya bervariasi. Bergantung kepada siapa gue berbicara. Kepada yang lebih tua dan konservatif, kepada yang seumuran dan mengejar prestasi, kepada yang lebih muda dan memerlukan panduan. Tidak, gue sedang tidak berbohong. Gue hanya menyesuaikan cara penyampaian kepada pendengar. Kurang lebihnya adalah: gue sedang dalam masa menyesuaikan diri dengan dunia alumni. Gue gak mengerti apa yang sedang gue kerjakan, hanya bangun, bekerja, pulang, setiap tanggal 28 menerima gaji. Apa itu yang gue mau?  Lalu or...

Jalan-jalan ke Museum Bank Mandiri

Image
Kira-kira semingguan yang lalu, gue randomly jalan-jalan ke Kota Tua. Sebenernya sih nggak sepenuhnya tanpa perencanaan ya. Gue sebenernya ada rapat malem di Pintu Air. Namun gue pikir-pikir gue udah butek juga kelamaan nganggur di rumah. Akhirnya gue putuskan berangkat rada siangan biar bisa jalan-jalan dulu. Gue udah lama pengen naik ke puncaknya Monas. Sebenarnya waktu masih SMA, gue pernah tuh nyampe puncaknya Monas dan lihat pemandangan dari atas. Anginnya wush-wush banget deh di atas. Nah, belakangan gue udah beberapa kali ke Monas tapi nggak pernah nyampe atas karena beberapa kendala. Gue pikir-pikir seru juga nih kalo ke Monas mumpung lagi weekday dan ga musim liburan. Berhubung jalan-jalan gue hemat ya, bok. Gue bermodalkan naik KRL dari Stasiun Rawa Buntu, turun di Palmerah, dan nyambung pake Transjakarta, turun di halte Monas. Cuma ya, entah kenapa pas nyampe halte tiba-tiba gue males aja gitu ke Monas. Capek. Padahal di kereta dan Transjak dapet duduk. Iya, gue segitu...

Sharing Hasil PA: Putting Our Trust In God

Image
Berhubung udah rada lama ga posting dan bingung juga mau nulis apa, akhirnya gue memilih menulis tentang pengalaman gue PA bareng dengan panitia HUT Perkantas. Sebulanan lalu gue ditawarin sebuah pelayanan sebagai panitia HUT Perkantas. Well, singkat cerita gue ditempatkan sebagai orang yang terakhir bergabung di kepanitiaan itu. Ternyata di kepanitiaan, ada kesepakatan untuk ber-PA bareng setelah rapat rutin kami. Realisasinya sih emang nggak terwujud secara paripurna. Seinget gue cuma ada 3 kali rapat yang diakhiri/diawali dengan PA. Mungkin karena durasi rapat yang lumayan lama, jadi demi efektivitas waktu lebih banyak ke sharing firman oleh satu orang aja. Walaupun cuma sedikit PA-nya, tapi gue benar-benar tersentuh sama ini bahan PA. Buku PA-nya berjudul The Beautitudes: Developing Spiritual Character karangan John Stott. Kayak gini gambarnya... Sayangnya gue hanya punya versi fotokopinya. Maafkan kalau melanggar copyrights ya :( tapi sih rada susah nyari versi asli dal...

Nyinyiran Saudara-saudari

Masih dalam rangka suasana Idul Fitri, kali ini gue ingin berbagi pemikiran acak a.k.a random thought gue tentang hal yang sering terjadi ketika silaturahmi bersama keluarga. Sering muncul di akun media sosial komedi (misalnya Dagelan, 1Cak, dsb.) topik keluhan mengenai anggota keluarga jauh yang kepo tentang kehidupan kita. Contohnya: nanya kuliah dimana, kalo udah lulus mau kerja dimana, gajinya berapa, udah punya pacar belom, sampe nanyain kenapa belom nikah-nikah. Sejujurnya walaupun gue nggak merayakan Idul Fitri, pertanyaan yang sama sering terlontar kepada gue ketika kumpul-kumpul keluarga. Sebagai orang Indonesia, apapun sukunya, pasti om-tante, pakde-bude, tulang-nantulang kita sering kepo dengan kehidupan kita. Sebenarnya gue yakin, maksud dan tujuan saudara kita itu baik adanya. Mereka ingin memastikan bahwa kita sedang menjalankan hidup yang benar, nggak pake narkoba, dan menjadi insan yang berguna bagi nusa dan bangsa. Masalahnya adalah cara mereka menanyakan dan memberi...

Tantangan Ketenaran

Resmi terhitung sejak 20 Mei 2017 kemarin, gue resmi jadi pengangguran kembali. Resignnya gue dari kantor gue bukanlah inti dari tulisan gue kali ini. Mungkin kapan-kapan gue akan tuliskan, kalau gue sudah benar-benar memahami alur kehidupan yang udah gue jalani. Gaya banget ya gue. Sok berat banget ngejalanin hidup.  Nganggurnya gue ini, ditambah dengan akses internet yang cukup asoy, akhirnya membawa gue pada berhala kesia-siaan: nontonin Youtube sampe berjam-jam.  Iya, berjam-jam.  Awalnya sih, gue sambil cari-cari rekomendasi kerjaan freelance atau ide bisnis, eh ternyata daging memang lemah. Apa aja yang gue tonton? Banyak, dan didominasi oleh resep masakan dan review makanan. Mulai dari resep cara membuat simple dinner, cara membuat kaldu sayur, cara memasak makanan pendamping ASI untuk bayi (iya, gue nonton ini), vlog review jajanan pedes, sampe gue menemukan vlog berisi challenge yang cukup aneh: Mukbang. Ini gue yang norak, atau emang masih baru ya...

Gerah!

Iya, gue gerah. Selain karena akhir-akhir ini cuaca lagi panas-panasnya, gue juga gerah dengan kondisi Indonesia. Kalian pasti tahu semua hal yang diperbincangkan akhir-akhir ini adalah isu politik, SARA, penistaan, dan sebangsanya. Seakan itu belum cukup bikin gerah, kemarin Jakarta diguncang bom untuk kesekian kalinya. Kali ini gue benar-benar gerah. Gue nggak akan mempermasalahkan kelompok, golongan, atau agama apapun disini. Kita semua adalah korban. Kalau dulu aksi terorisme "hanya" di tempat ibadah dan di waktu tertentu, sekarang udah beda. Tentu gue masih ingat bagaimana setiap ibadah malam natal atau tahun baru, gue bertanya-tanya apakah gue akan mati kena bom malam itu. Ternyata berbeda. Sekarang orang ngebom di tempat umum: terminal. Tempat berbagai suku, agama, dan golongan bisa bercampur. Kampung Melayu yang dulu gue takuti karena tukang angkotnya serem, semalam dibom. Can we all just live in peace and harmony? Sebagai perbandingan yang berimbang, gue pun ...

Mungkin Mbaknya Stress

Pagi ini gue mengalami kejadian unik. Diawali dengan pagi seperti biasa, gue berjalan menuju halte Transjakarta Pramuka LIA. Gue berangkat ke kantor barengan nyokap karena kami emang sama-sama naik TJ. Gak ada yang spesial sampai gue melihat sesosok mbak-mbak berjalan keluar dari halte. Masih muda dan cantik. Pakaiannya juga modis. Tebakan gue, umurnya palingan 25 tahun. Dia pakai headset dan terlihat berjalan biasa saja. Tipikal wanita karier pada umumnya, lah. In case you wonder kenapa gue sebegitu perhatikan si mbak-mbak ini, gue emang pengamat hal gak penting. Sampailah gue semakin mendekat, hampir berpapasan dengan si mbak-mbak. Tiba-tiba mbak ini melemparkan sampah sembarangan ke arah belakang (bukan ke arah gue). Benar-benar melempar sampah bukan dengan sembunyi-sembunyi! Lalu mukanya juga tetap fierce ala American Next Top Model. Gue cengo. Nyokap gue pun cengo. Kaget gue dengan perbuatan mbak-mbak ini, gampang banget buang sampah sembarangan. Si mbak-mbak tetep ngelengos...

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Sesuai dengan komitmen gue untuk membagikan hasil pendalaman Alkitab, maka hari ini gue menulis hasil PA. Sebenarnya komitmen menulis hasil PA ini bermanfaat juga, sih. Seenggaknya manfaat paling minimal yang bisa gue dapatkan adalah blog gue jadi gak terlalu berdebu saking lamanya nggak diisi. Tetapi bukan itu aja kok manfaatnya. Selain bisa berbagi dengan orang-orang di sekitar, menulis hasil PA membantu gue untuk mengingat isi Firman yang telah digali. Sok dalem banget ya galinya. Jadi ini hasil PA gue bersama pacar (ciye). Kami berkomitmen untuk PA bareng sebulan sekali dengan bahan dari buku PA berjudul Nehemia: Tetap Teguh di Tengah Konflik. Kami memang ga pakai bahan yang bertemakan percintaan atau persiapan pernikahan. Tapi dengan bahan yang cakupannya lebih luas dan umum ini, kami (atau gue, lebih tepatnya) merasa banyak hal yang didapatkan. Nah, bulan ini kami sudah sampai di bab keempat yang membahas pasal bernomor sama dengan babnya. Pasal 4 Kitab Nehemia menjelaskan me...

Berbagi Damai Sejahtera

Sudah lama gue ingin rutin menuliskan hasil pendalaman Alkitab (PA) sebagai aplikasi pertemuan Kelompok Tumbuh Bersama (KTB) gue. Di long weekend kemarin, gue ada dua kali pertemuan KTB. Dengan KTB panitia RK XVI di hari Sabtu, serta KTB PH+ di hari Senin. Gue bersyukur masih dikasih kesempatan buat belajar Firman bareng-bareng teman seiman dan sepenanggungan. Kayaknya kalau gak ada komunitas bertumbuh, gue udah terhilang ikut arus dunia. Bukan sebagai orang yang suci, tapi gue sadar bahwa terus bertumbuh dan mengenal Tuhan adalah kepuasan yang paripurna. Kita ciptaan dan Dialah Pencipta. Bukankah seperti itu seharusnya? Sesuatu yang baik selalu layak untuk dibagikan. Di tengah keterbatasan gue untuk mengerti isi Alkitab, gue sadar apa yang gue bagikan gak seberapa. Tapi semoga mendorong kita semua untuk senantiasa rajin merenungkan Firman. Di KTB PH+ kemarin gue belajar tentang damai sejahtera. Bab ini adalah bab ketiga dari buku berjudul Buah Roh. Sama seperti judulnya, buku ini ...

Pertanyaan

Semasa saya sma, ada senior saya yang sering melontarkan kalimat, "Nggak semua hal harus lo tau,". Kalimat ini sering banget keluar ketika kami sedang berkumpul dan bertanya-tanya hal yang saya atau teman-teman saya ga perlu tahu jawabannya. Atau singkatnya, gak ada relevansinya sama sekali dengan kehidupan saya. Saya pribadi sering kesal kalau dia sudah melontarkan pernyataan itu. Memang apa salahnya kalau saya ingin tahu? Kalaupun saya tidak boleh (atau tidak perlu tahu), kan dia tinggal bilang, "gue ga bisa kasih tau lo,". Nyatanya dia lebih memilih kalimat "gak semua hal harus lo tau" yang menurut gue menyiratkan bahwa gue super kepo. Oh, tentu saja di jaman saya belum terucap istilah kepo. Sekarang saya sedang memikirkan pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan. Tentang pekerjaan, percintaan, bangsa dan negara, sampai bagaimana cara mencicil rumah dan mobil sebelum saya berumur 30 tahun. Pertanyaan yang saya sendiri bingung, mengapa di usia saya yang...

Kalah

Wow, ini ternyata postingan pertama gue di tahun 2017! Oke, ternyata gue memang gagal (lagi-lagi) dalam mendisiplinkan waktu menulis. Tanpa alasan dan tanpa tedeng aling-aling mengapa gue tidak menulis. Akan ada saatnya gue nanti menceritakan ke mana saja ide-ide itu menguap. Syukurlah ada Pilgub DKI putaran 2 yang bikin gue semangat lagi buat nulis. Sesuai judulnya, gue harus menerima kekalahan. Bukan gue sih ya lebih tepatnya. Pasangan calon nomor 2, Pak Ahok dan Pak Djarot memang kalah. Ya, gue sebenarnya udah bisa menebak sih. Bukan pesimis ya, tapi memang masyarakat sangat terekspos dengan isu-isu SARA. Kalau sudah masalah ini, sensitif sekali memang. Tetapi justru inilah yang membuat gue sedih. Ketimbang mengunggulkan program, para pendukung ujung-ujungnya selalu membawa hal ini. Sedih. Kita semua sedih. Namun, jangan kita lupa bahwa ada Pribadi yang Mahatahu dan Mahakuasa yang menjadikan hari ini sebagai hari kekalahan. Sudah dua minggu ini gue belajar dari Kitab Habakuk. ...