Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Sesuai dengan komitmen gue untuk membagikan hasil pendalaman Alkitab, maka hari ini gue menulis hasil PA. Sebenarnya komitmen menulis hasil PA ini bermanfaat juga, sih. Seenggaknya manfaat paling minimal yang bisa gue dapatkan adalah blog gue jadi gak terlalu berdebu saking lamanya nggak diisi. Tetapi bukan itu aja kok manfaatnya. Selain bisa berbagi dengan orang-orang di sekitar, menulis hasil PA membantu gue untuk mengingat isi Firman yang telah digali. Sok dalem banget ya galinya.

Jadi ini hasil PA gue bersama pacar (ciye). Kami berkomitmen untuk PA bareng sebulan sekali dengan bahan dari buku PA berjudul Nehemia: Tetap Teguh di Tengah Konflik. Kami memang ga pakai bahan yang bertemakan percintaan atau persiapan pernikahan. Tapi dengan bahan yang cakupannya lebih luas dan umum ini, kami (atau gue, lebih tepatnya) merasa banyak hal yang didapatkan. Nah, bulan ini kami sudah sampai di bab keempat yang membahas pasal bernomor sama dengan babnya.

Pasal 4 Kitab Nehemia menjelaskan mengenai masalah yang dihadapi oleh Nehemia dan bangsa Israel ketika pembangunan tembok Yerusalem. Saat itu mereka mengalami ejekan dan cemoohan dari Sanbalat dan Tobia. Di Nehemia 4:2-3 kita bisa membaca isi cemoohan Sanbalat dan Tobia. Nehemia yang mengetahui hal itu gak langsung membalas ucapan mereka, melainkan berdoa kepada Allah (4:4-5) dan tetap bekerja (4:6). Di sini kita bisa meniru jejak Nehemia yang walaupun sedang mengalami ejekan tapi tetep aja cool  dan mengadukan semuanya kepada Tuhan dalam doa-doanya.

Singkat cerita, walaupun dicemooh, pembangunan tembok Yerusalem tetap berlangsung. Hal ini yang membuat Sanbalat dan Tobia makin kesel ama Nehemia. Akhirnya mereka malah berusaha memerangi Bangsa Israel. Nehemia langsung membagi tugas pada bangsa Israel untuk bekerja membangun tembok dan berjaga-jaga. Ternyata Nehemia ini gak hanya jago berdoa, tetapi juga jago ngatur strategi dan juga memotivasi rakyatnya untuk tetap setia pada visi pembangunan tembok.

Apa yang bisa gue pelajari dan aplikasikan dalam hidup sehari-hari? Setidaknya ada 2 hal yang secar khusus gue catat. Pertama, kedekatan Nehemia dengan Allah membuat dia tetap fokus pada visi, sekalipun tantangan menghadang. Dalam hidup sehari-hari pasti kita sering ngalamin masa-masa sulit yang bikin kita gak fokus. Di sinilah harusnya kita belajar dari Nehemia yang fokus terus walaupun nggak ada Aqua.

Kedua, belajar berdoa seperti Nehemia berdoa. Kalau dibaca dalam ayat 4-5 memang kesannya Nehemia 'jahat dalam doanya'. Tapi di sinilah kita melihat bahwa Nehemia tahu bahwa Sanbalat dan Tobia gak hanya melukai hati bangsa Israel, tetapi juga seluruh bangsa Israel. Ia jujur dan ingin agar Allah menyatakan kuasaNya. Gue gak bisa panjang lebar menceritakan bagaimana kehidupan doa mempengaruhi cara kita berdoa (bisa baca di buku Prayer oleh Timothy Keller). Bisa pusing sendiri nanti. Tapi intinya adalah keintiman dengan Allah membawa kita pada cara doa yang tepat.

Pembahasan Nehemia 4 sampai di sini dulu. Semoga di bulan depan gue tetap bisa konsisten untuk belajar dan mencatatnya di dunia maya!

Comments

  1. I really appreciate your support on this.
    Look forward to hearing from you soon.
    I’m happy to answer your questions, if you have any.


    คาสิโนออนไลน์

    เล่นบาคาร่า

    คาสิโนออนไลน์

    ReplyDelete
  2. Many thanks for your kind invitation. I’ll join you.
    Would you like to play cards?
    Come to the party with me, please.
    See you soon...

    คาสิโนออนไลน์

    คาสิโนออนไลน์

    เล่นบาคาร่า

    คาสิโนออนไลน์

    ReplyDelete
  3. I am sure you haven't got to know baccarat all of us.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)