Sederhana
Akhir-akhir ini gue merasa Tuhan menjawab doa gue dengan sederhana, namun efektif. Doa-doa yang awalnya terasa tidak terjawab, namun selama proses justru terlihat indah. Gak perlu kejadian yang muluk-muluk dan fantastis. Cukup kejadian sehari-hari, yang kalau disadari sangat "kebetulan" terjadi.
Salah satu contohnya adalah ketika Tuhan menjawab doa gue tentang jadwal bimbingan. Dosbing gue meminta untuk bimbingan tiap Kamis jam 3 sore. Di jam dan hari yang sama, sebenarnya gue ada jadwal mengajar privat. Gue ga enak buat minta murid gue buat pindah hari. Alasannya simpel sih, murid gue pernah bilang kalau dia cukup sibuk, dan hanya bisa di hari Kamis. Sebenernya bisa sih gue pindah bimbingan di hari Jumat karena dosen gue juga kosong hari itu, di jam 3 sore juga. Tapi di hari Jumat gue ada jadwal kelompok kecil yang biasanya berlangsung bisa sampe jam 4 sore.
Amazingly, beberapa hari kemudian setelah kegalauan ini, murid gue ngechat gue dan bilang kalo dia mau pindah jadwal les jadi hari Rabu. Kebetulan banget, pikir gue. Tapi sebagai orang yang percaya Tuhan daripada sekumpulan probabilita keberuntungan, gue meĺihat ada campur tangan Allah di dalamnya. Bagi sebagian orang mungkin merasa ini hal biasa, tapi gue melihat Allah mengijinkannya terjadi.
Hal sederhana macam inilah yang membuat gue semakin mengagumi Allah. Ia bukan Allah yang sekali-sekali saja berbuat hal besar untuk kita. Ia Allah yang bekerja dalam kehidupan sehari-hari, turut serta sampai ke hal terkecil. Jadi, mulailah untuk selalu melihat setiap detail dalam hidup kita. Kita pun dapat melihat kasih Allah melalui kejadian sederhana namun sarat makna.
Comments
Post a Comment