Belajar Mengasihi

Ini bukan postingan galau sih sebenernya. Hanya saja, di pagi hari ketika gue menulis ini, gue merasa sedang diuji dalam hal mengasihi. Gue teringat akan kata-kata seseorang: kasih akan teruji apabila ia mengalami penolakan. Enggak, gue gak sedang ditolak cintanya kok. Bukan juga lagi digantungin.

Kisah ini berawal dari bagaimana gue sulit bertemu dengan AKK (Anak Kelompok Kecil) gue. Gue tidak dalam posisi mempersalahkan mereka. Gue justru sedang mempertanyakan diri gue sendiri: apakah gue akan menyerah?

Menjadi PKK, jujur, membuat gue harus belajar bagaimana mengasihi dengan cara yang berbeda. Mau tidak mau, gue harus belajar bagaimana Kristus telah terlebih dahulu mengasihi jemaatNya. Celakanya, itu berarti gue harus menepis rasa cinta diri sendiri. Dulu, gue adalah orang yang hanya ingin diperhatikan. Namun menjadi PKK artinya gue harus memperhatikan terlebih dahulu. Terlebih dari itu, mengasihi dengan sungguh.

Sampai detik ketika gue menulis ini, gue pun masih belajar. Bahkan sampai kapanpun rasa-rasanya gue masih terus belajar. Gue jadi teringat dengan buku Sacred Search yang gue baca. Intinya dikatakan bahwa, cinta itu harus terus dibangun. Walaupun dalam konteks yang berbeda, gue jadi benar merasakan hal ini. Memang ada up and down-nya sih dalam belajar. Tapi, ya itulah proses. Kadang gue rasanya ingin menyerah, namun gue ingat kasih Tuhan yang selalu memburu gue ketika gue jatuh.

Dalam perenungan ini, gue terngiang-ngiang kalimat yang gue buat sendiri, "tidak ada satupun di dunia ini yang bisa membuat seseorang mampu mengasihi secara total, hanya Kristus yang mampu dan memampukannya."

Kiranya ini yang menjadi penguatan gue. Dan siapapun yang tidak sengaja membaca ini.

Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)