Halo 2017!

Menutup tahun 2016 dan memulai tahun 2017 menjadi sorotan utama di hari ini. Tepat 366 hari akan dilewati di tahun 2016. Tadinya gue berpikir tahun 2016 akan menjadi tahun yang berat. Nyatanya tidak.

Tahun ini sebenarnya gue gak mengharapkan apa-apa selain lulus kuliah. I couldn't ask God for more, karena buat gue bisa lulus tepat 8 semester hampir mustahil mengingat progres gue yang sangat lambat waktu itu. Pada akhirnya Tuhan memampukan gue melampaui sidang sampai akhirnya menambahkan gelar sarjana teknik di belakang nama gue. Plus ditambah bonus seorang pendamping wisuda yang sekarang jadi pacar gue.

Selain itu masih banyak deretan berkat Tuhan yang luar biasa. Gue bisa jadi pemimpin RK di bulan Februari. Oh iya, di masa skripsi gue juga masih bisa melayani sebagai PPA di PMKJ. Bersama Yosia, Sam, Yoan, Kohen, dan Josua, kami juga mengerjakan pelayanan di timreg PH. Gue juga diberikan anugerah untuk melayani maba 2016 di Panpenmaru POUI.

Tahun 2016 juga memberi gue kesempatan untuk menikmati KNM di Malang. Membuat gue menjadi sadar tentang karya dan panggilan Allah untuk alumni. Sempet melayani di beberapa tempat juga di paskah UI, ikut charity buat anak pengidap kanker, jadi volunteer di Lausanne Young Leader Gathering (that was amazing btw).

Gue juga dikasih kesempatan jadi penulis magang di sebuah lembaga yang bergerak di bidang musik klasik. Yah, walaupun agak failed tapi tetep bangga bisa menerbitkan artikel di website mereka. Gue juga sempat kerja sebentar di Rumah Lembang walaupun belom sempet foto sama Pak Ahok karena gue udah keburu resign (dan rada nyesel kenapa resign cepet-cepet haha). Sampai akhirnya gue bekerja di tempat gue sekarang.

Postingan ini bukan untuk bermegah atas diri sendiri. Gue sangat menyadari ini adalah anugerah Allah. Sayangnya sebagai manusia, gue sering kurang puas diri. Gue sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain yang menurut gue lebih sukses. Ujung-ujungnya gue jadi kurang bersyukur.

Sekarang 2016 akan berakhir. Tahun depan gue gak tau akan seperti apa.  Gue ga membuat resolusi yang aneh-aneh. Gue ingin lebih menikmati Tuhan di tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya. Gue sadar, seperti kata pemazmur, kalau bukan Tuhan yang membangun maka sia-sialah usaha kita. Maka tahun ini (dan tahun-tahun berikutnya) berjalan bersama Allah adalah pilihan satu-satunya buat gue.

Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)