No Resolution
Mumpung masih suasana tahun baru, sekarang postingannya bertema tahun baru juga deh. Tahun baru pasti disusul dengan encana-rencana baru, atau lebih tepatnya, buat gue: wacana-wacana baru. Sejujurnya, di umur gue yang sudah 22 tahun (!!!) ini gue lebih skeptis dengan tahun baru. Tahun-tahun sebelumnya, sih skeptis juga. Gue bukan tipe orang yang excited dengan tahun baru sih. Menurut gue sama aja dengan pergantian hari biasa. Tapi bukan berarti gue mengecilkan penyertaan Tuhan selama satu tahun, ya.
Tahun baru, resolusi baru, wacana baru. Tahun ini, tidak peduli orang akan berkata apa untuk gue, gue tidak menyusun resolusi. Tujuannya: supaya gak jadi wacana. The plan is: having no plan. Bukan berarti tanpa persiapan dan rencana. Ya, gue sudah merencanakannya. Gue hanya tidak menuliskannya sebagai bucket lists. Satu-satunya hal yang akan gue fokuskan adalah: berusaha dengan sebaik-baiknya. Tidak peduli akan daftar apa yang harus dicek di akhir tahun, karena gue sudah lelah kecewa berwacana. Terus menerus berusaha yang terbaik, apa yang akan dicapai kemudian, gue rasa itu hanyalah nilai plus yang Tuhan tambahkan kok.
Jadi instead of membuat banyak daftar ini itu, I'll just go.
Tahun baru, resolusi baru, wacana baru. Tahun ini, tidak peduli orang akan berkata apa untuk gue, gue tidak menyusun resolusi. Tujuannya: supaya gak jadi wacana. The plan is: having no plan. Bukan berarti tanpa persiapan dan rencana. Ya, gue sudah merencanakannya. Gue hanya tidak menuliskannya sebagai bucket lists. Satu-satunya hal yang akan gue fokuskan adalah: berusaha dengan sebaik-baiknya. Tidak peduli akan daftar apa yang harus dicek di akhir tahun, karena gue sudah lelah kecewa berwacana. Terus menerus berusaha yang terbaik, apa yang akan dicapai kemudian, gue rasa itu hanyalah nilai plus yang Tuhan tambahkan kok.
Jadi instead of membuat banyak daftar ini itu, I'll just go.
Comments
Post a Comment