Membangkitkan Kenangan
Kalau lagi nggak ada kerjaan atau bosan melakukan sesuatu, gue pasti bengong. Bengong yang produktif lebih tepatnya. Emang ada? Ada, kalau sehabis bengong, lo bisa mengeluarkan sebuah karya. Dalam hal ini seenggaknya gue bisa menelurkan sebuah puisi abal.
Bengong dan yang gue bengongin bukan hal-hal negatif, kok. Gue hanya suka memutar kembali banyak kenangan di otak gue. Hanya untuk memastikan setiap kenangan tersimpan dengan baik dan menjadi pelajaran hidup yang mendewasakan. Segala kejadian yang sudah kita lewati dalam hidup, mau gak mau memang memberi pembelajaran. Walaupun mungkin dengan cara yang tidak menyenangkan.
Sepenggal kisah ini mungkin bisa menceritakan banyak hal....
Bengong dan yang gue bengongin bukan hal-hal negatif, kok. Gue hanya suka memutar kembali banyak kenangan di otak gue. Hanya untuk memastikan setiap kenangan tersimpan dengan baik dan menjadi pelajaran hidup yang mendewasakan. Segala kejadian yang sudah kita lewati dalam hidup, mau gak mau memang memberi pembelajaran. Walaupun mungkin dengan cara yang tidak menyenangkan.
Sepenggal kisah ini mungkin bisa menceritakan banyak hal....
Kilas, Kisah, Kita
Kita bertemu hanya seperbatasan kota ini
Masih jelas kuingat harum tembakau yang kau isap
Dikala ku mulai menyadari hadirmu
Dentuman jantung ini tak dapat teredam
Nafas memburu, batin menegaskan
Aku harus memilikimu
Angin pantai berhembus kencang
selaraskan rasa sempurnakan cita
Kau membawaku jauh, melawan rasa takutku
Berkata, "taklukan dunia, jika kau mau."
Ah, seandainya aku tak cepat undur
Mungkin kita masih bercengkrama
Berbagi hasrat tentang dunia,
saling menertawakan hidup,
Menyanyikan harmoni tentang kau dan aku
Tertidur di bawah sinar rembulan, iringi bintang
Dan rindu itu tidak pernah tak terobati
Karna kau tentu saja jadi milikku
Kita adalah garis persinggungan satu kali
Ambisi tak akan kuasa melebihi takdir
Seiring dengan isapan terakhir rokokmu sore itu
Usai sudah suratan menggariskan deru cinta.
Comments
Post a Comment