Oversensitive


Apa yang lebih menyakitkan daripada dituduh? Banyak sih memang. Oke. Ini pengantar tulisan yg buruk. Tapi pernahkah kalian merasa terintimidasi dengan nasihat yang ditujukan kepada kalian, which is, sebenernya kalian ga butuh nasihat itu karena sudah tau hal yg seharusnya dilakukan?

Untuk pembatasan masalah, gue sedang merasakan hal ini ketika gue lagi labil dan dalam fase tidak dewasa (that's so me! Sometimes I can be so mature, and childish at the other time). But my point is, kita semua pernah menghadapi permasalahan yang sama. Pasti. Jadi jangan malu ketika kita menghadapinya.

Sebagai contoh adalah: gue pernah ada dalam suatu situasi diskusi tentang pasangan hidup. Di diskusi itu, ada beberapa orang yang udah punya pacar. Gue adalah salah satu yg belom punya pacar, gebetanpun enggak. Obrolan berjalan cukup baik sampai tiba2 temen gue melontarkan beberapa nasihat tentang mencari pasangan hidup yang sebenernya gue udah tau isinya. Hapal malah saking seringnya gue ikut semnar LSD. Tiba-tiba gue ngerasa seakan akan gue dipojokkan dengan advice dari dia. Gue, saat itu, bisa dibilang sebagai orang yg cukup muak dengan all the love life advices. Pengen ngomong aja ke orangnya: "well, ya lo bisa ngomong demikian karna lu udah punya pacar men! Jangan seenaknya ngasih nasihat lah kalo lo ga bener2 ngerasain apa yg udah gue rasain.". It sounds rude, doesn't it? Tapi ya itulah yang sekilas gue rasakan, yang pasti orang2 lain pernah rasakan juga.

Tapi ketika gue sudah dalam kondisi yang lebih stabil, bbrp hari kemudian, gue tersadar 1 hal. Kita emang mudah menasihati orang, tanpa sadar mungkin sebenernya orang itu sudah paham. Yang dibutuhkan orang tersebut mungkin bukanlah nasihat, namun dukungan atau bantuan secara nyata.

Gue pun tidak mempermasalahkan tentang si temen gue itu setelah diskusi selesai. Gue pada akhirnya menyadari kelabilan gue. Namun ga semua orang bisa punya tingkat kedewasaan seperti itu kan? Kejadian yg gue alami ini membuat gue menyadari bahwa, jangan seenaknya ngasih kata motivasi atau nasihat super ala Mario Teguh. Peka lihat situasi karena nggak semua orang dalam kondisi siap menerima nasihat, sekalipun maksud si pemberi nasihat itu baik.

Hmm... kadang setelah melewati fasa-fasa labil dalam kehidupan gue dan merenunginya, gue sejenak merasa lebih normal daripada biasanya. Yah, semoga ke depannya gue nggak oversensitive sama omongan orang :)


Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)