Menaklukan Tes CPNS (Part 2)

Setelah sebelumnya sempat menulis bagian awal menaklukan tes CPNS (lihat di sini), nampaknya gue harus melanjutkan ke bagian yang berikutnya. Kebetulan, momennya juga pas dengan hebohnya pembukaan pendaftaran CPNS 2018. Sekilas gue sempet mengingat-ingat lagi momen unik yang sempat gue cicipi tahun lalu. Unik, karena memang pertolongan Tuhan melalui orang-orang di sekitar sangat banyak dan ga disangka-sangka.

Oh, unggahan cerita menaklukan tes CPNS ini berdasarkan kejadian yang gue alami, ya. Beberapa mungkin agak berbeda, tetapi secara prinsip pasti sama.

Nah, berhubung kita udah melewati cerita mulai dari pengumuman pembukaan pendaftaran CPNS hingga lolos tes administrasi di part 1, sekarang waktunya membahas tes CAT! Kebanyakan dari pendaftar CPNS biasanya udah takut duluan mendengar tes ini. Tenang, penggunaannya sangat mudah dan dijamin transparan kok. CAT (Computer Assisted Test) ini adalah sistem pelaksanaan tes menggunakan komputer. Komputernya disediakan oleh panitia, ya. Jadi kita ga perlu repot membawa laptop apalagi komputer pribadi.

Dengan adanya tes CAT, sistem seleksi menjadi lebih transparan. Mengapa? Karena nilai hasil tes langsung keluar seketika setelah kita menyelesaikan tes. Sistem juga akan langsung melakukan pemeringkatan nilai tertinggi hingga terendah. Hasil tes semua peserta juga dipampang nyata secara real time di layar, disertai dengan rincian nilainya. Keren, kan?

Sumber: https://goo.gl/9scAq9


Untuk tes CAT tahap pertama, kita akan menjalani Tes Kemampuan Dasar (TKD). TKD ini terbagi menjadi 3 bagian: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelejensi Umum (TIU), Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Masing-masing subbidang punya passing grade sendiri (bisa dilihat di sini). Ketiga subbidang tidak dirata-rata ya, gengs! Kalau ada satu subbidang yang gak lolos passing grade, ya sayonara aja.

Pengalaman gue yang paling berkesan waktu lagi TKD adalah gue harus ke Tangerang buat ikutan tes. Eh, kebetulan tesnya diadakan di Hotel Olive, dimana dulu gue pernah jadi liaison officer untuk acara konferensi yang pesertanya nginep di hotel tersebut. Alhasil gue nggak perlu sulit mencari letak hotel ini. Puji Tuhan dikasih kemudahan di tahap pertama ini.

TKP ini agak tricky karena waktunya sempit dan soalnya buanyak. Khususnya TWK, kalian harus rajin membaca UUD 1945 dan sejarah Indonesia, ya. Gue gak terlalu jago menghapal, makanya di bidang ini gue khusus belajar lebih mendalam. Kalo untuk TIU, materinya ada seputar Bahasa Indonesia, matematika dasar, dan logika. Subbidang ini relatif lebih 'mudah' karena lebih sering kita temui di tes masuk kerja. Sedangkan untuk TKP, saran dari gue adalah pilih pilihan jawaban yang paling bagus! Hahaha, TKP ini subbidang favorit gue karena 'hanya' memerlukan kejernihan hati untuk memilih jawaban yang paling tepat.

Mengerjakan latihan soal-soal juga sangat dianjurkan, lho. Paling nggak, dengan mengerjakan soal latihan kita bisa terlatih mengerjakan soal dengan lebih cepat. Dulu, gue gak beli buku-buku latihan CPNS karena sudah qizmin. Akhirnya gue memanfaatkan sarana yang lebih murah yaitu internet! Banyak banget contoh latihan soal di website maupun aplikasi android. Ini bisa jadi alternatif, lho.

Nah, kalau tahapan TKD ini udah selesai dan sudah lulus nilai passing grade, jangan senang dulu! Kalian harus nunggu pengumuman resmi yang lolos tahap berikutnya. Loh, katanya udah lolos passing grade? Iya, tapi yang melaju ke tahap berikutnya adalah sebanyak 3 kali jumlah kebutuhan formasi.

Contoh:
Formasi Analis Kekayaan Intelektual, butuh sebanyak 15 orang.
Jadi yang berhak lolos ke tahap Tes Kemampuan Bidang adalah sebanyak 45 orang (15 dikali 3)

Tahap Tes Kemampuan Bidang ini sebenarnya berbeda-beda tesnya, tergantung si kementerian butuhnya apa. Gue ngebagiin apa yang gue alami aja, ya. Dulu gue ada dua kali sub tes, yakni tes kemampuan bidang terkait jabatan dan tes wawancara. TKB yang pertama menggunakan sistem CAT dengan pertanyaan seputar substansi jabatan gue. Belajarnya dari mana? Gue sih belajar UU nomor 13 tahun 2016 mengenai Paten. Namun yang bikin agak zonk  adalah ternyata yang keluar gak cuma tentang Paten, tetapi juga mengenai seputar kekayaan intelektual.

Terus gimana dong belajarnya?

Saran gue sih, sebaiknya pelajari substansi jabatan dari Undang-undang atau peraturan yang mengatur. Selain itu juga pelajari juga core issue dari jabatan yang kita pilih.

Nah, yang tes wawancara gimana?

Tes wawancara ini dinilai oleh pejabat di lingkungan kementerian/lembaga yang kita pilih. Jadi saran nomor satu adalah kudu sopan! Langkah kedua adalah selalu perhatikan jawaban kita. Walaupun gue tahu jawabannya pasti normatif, kita harus bisa menyampaikannya dengan menyakinkan. Stay focus, karena tes wawancara itu lama banget nunggu gilirannya. Buat kalian yang gampang demot, dijaga baik-baik mood-nya biar ga tiba-tiba cranky.

Terakhir, kalau sudah selesai semua tahapannya, saat menunggu pengumuman akhir, sambil disiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pemberkasan. Biasanya, sih, butuh Kartu Kuning dari Disnaker, SKCK dari Polres, dan ijazah SD-kuliah yang sudah dilegalisasi. Berhubung gue SD, SMP, SMA, dan kuliah beda-beda kota, urusan pemberkasan ini jadi butuh waktu ekstra.

Eh satu lagi, deng. Perjalanan menghadapi tes CPNS ini hanyalah sebuah perjuangan kecil dari pekerjaan sebagai abdi bangsa. Jangan banyak ngeluh, disyukuri aja kalau ribet. Gue bersyukur segala keribetan gue dari awal daftar sampai selesai pemberkasan akhir itu semua bisa berlangsung dengan banyak pertolongan Tuhan melalui orang-orang sekitar.

Dalam perenungan, gue juga ingat bahwa menjadi PNS artinya meletakkan pistol di kepala dan kemudian menembakkannya. Apa artinya? Lo ga bisa lagi hidup seenak lo. Hidup jadi PNS itu harus serba taat aturan, gaji cukup namun tidak berlebih, serta banyak hal lain yang tidak semenyenangkan yang lo pikir.

Mau jadi PNS yang kerjaannya main zuma dan cabut-cabutan juga boleh, kok. Tapi bangsa ini butuh motor-motor penggerak yang andal, dan bakti kita ini dinanti oleh rakyat. Makan gaji dari rakyat, harus siap mengabdi bagi rakyat!

Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)