Menaklukan Tes CPNS (Part 1)

Gak bisa dipungkiri, menjadi PNS bagi sebagian orang masih merupakan pekerjaan yang diimpi-impikan. Masih banyak orang tua yang ingin anaknya jadi PNS, atau punya menantu PNS. Gue sebenarnya cukup kaget sih, di era milenial dan maraknya start up, tiap pembukaan tes CPNS masih tinggi animonya. Termasuk juga ketika tahun 2017 kemarin, ketika pembukaan penerimaan CPNS dari berbagai kementerian dimulai. Kayaknya hampir semua temen gue daftar, deh.
Gue juga. 

Sebelumnya gue ingin cerita kalau gue udah lama ingin jadi abdi negara. Alasannya? Gue gemas aja liat keadaan birokrasi di negeri ini, dan ingin berkontribusi langsung di dalamnya. Gue percaya ada banyak cara untuk berkontribusi kepada bangsa. Salah satunya adalah jadi PNS. Terdengar klise dan sok idealis? Ya, memang! Namun kenyataannya, itulah yang gue rasakan.

Orang tua gue nggak seperti kebanyakan orang tua yang ingin anaknya jadi PNS. Berhubung keluarga gue mayoritas PNS, memang ada baiknya gue bekerja di swasta. Gue paham bahwa perekonomian keluarga memang akan lebih baik apabila gue bekerja di sektor swasta. Namun itupun tidak menyurutkan keinginan gue. Gue percaya bahwa ketika Tuhan meletakkan visi itu dalam diri gue, Ia sendiri yang akan meneguhkan setiap langkah gue.

Ciyeh bijak. 

Jalan untuk bekerja di dunia birokrasipun tidak muncul secara mulus. Gue sempat kerja freelance, kontraktor swasta, sampai menganggur lumayan lama. Waktu itu, sempat beberapa kali ada informasi hoaks mengenai pembukaan tes CPNS dari berbagai kementerian. Sampai akhirnya ada pengumuman beneran dari BKN, gue sempat mengira itu hoaks. Ingat ya, teman-teman, pendaftaran CPNS hanya ada di https://sscn.bkn.go.id/ dan semuanya sudah tersistem secara online. Kalau mau jadi abdi negara harus cerdas menyaring dan mencari informasi, ya!

Kementerian Hukum dan HAM dan Mahkamah Agung waktu itu membuka lebih dahulu pendaftarannya. Formasi yang dibukapun sangat banyak. Namun gue gak langsung daftar waktu itu. Bahkan awalnya gue gak tertarik pengen nyoba karena berpikir bahwa gak akan ada formasi yang cocok dengan latar belakang pendidikan gue yakni Teknik Elektro.

Jalan Tuhan memang sulit ditebak. Suatu ketika gue bertemu dengan seorang teman. Dia tahu kalau gue lagi nganggur dan nyuruh gue daftar ke Kemenkumham. Dia memberi gue informasi bahwa ternyata instansi tersebut mencari lulusan teknik juga. Gue awalnya heran sih, dan keheranan gue berlanjut pada keisengan untuk baca pengumumannya.

Sampai di rumah, gue langsung cari informasi, dong. Ternyata bener, ada formasi untuk lulusan teknik. Jabatan yang tersedia ada pemeriksa paten dan pemeriksa merek. Sebenarnya ada juga formasi analis kekayaan intelektual yang bisa dilamar, tapi gue baru tahu ketika udah lolos seleksi. Setelah mendoakan, akhirnya gue mantap memilih pemeriksa paten. Alasan logisnya adalah pemeriksa paten menuliskan secara spesifik membutuhkan lulusan teknik elektro. 

Ketika sudah memilih mendaftar di suatu formasi, jangan lalai membaca kualifikasi yang dibutuhkan ya. Jangan coba-coba nekat mendaftar formasi tersebut karena ujung-ujungnya kamu ga bakal lulus. Tips lain yang harus dilakukan adalah, baca dengan cermat tugas dan fungsi jabatan tersebut. Penjelasan tugas dan fungsi (tusi) jabatan bisa dibaca di website BKN. Ingat: rajin-rajinlah membaca. Manfaat dari membaca tusi ini adalah supaya nanti ketika kita lolos dan diterima jadi CPNS, kita sudah paham apa pekerjaan yang akan dilakukan. Ya, macem kalau lagi ngelamar kerja biasa, lah.

Gue merealisasikan niatan ini dengan menyiapkan semua persyaratan yang dibutuhkan. Nah di tahapan ini, sebaiknya kita membaca dengan cermat setiap persyaratan. Jangan sampai salah unggah atau kurang lengkap karena akan menyebabkan ketidaklulusan. Dalam pengisian formulir di website juga harus dilakukan secara benar. Always double checking! 

Setelah mengunggah, tinggal ditunggu aja tahapan berikutnya. Setelah lolos seleksi administrasi, ada tes kemampuan dasar menggunakan CAT, lalu tes kemampuan bidang, sampai tes wawancara. Jujur, ketika pengumuman seleksi administrasi, gue gak berekspektasi tinggi. Puji Tuhan, gue dikasih kesempatan untuk lolos administrasi. Terus berikutnya, gimana? Nah, untuk detail kisah pengalaman gue di tahap selanjutnya akan gue jelaskan di tulisan berikutnya, ya!

Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)