Kartini Masa Kini: Peduli Kekayaan Intelektual!

Ada yang spesial dari Hari Kartini tahun ini, setidaknya untuk gue. Setelah masuk ke dunia Kekayaan Intelektual, gue baru tau kalo World IP Day atau Hari Kekayaan Intelektual Sedunia jatuh pada tanggal 26 April. Uniknya, tahun ini World IP Day mengusung tema "Powering Change: Women in Innovation and Creativity" yang pas banget rasanya dengan hari Kartini. Eh, ini temanya dari luar negeri sono, ya. Tanggal 26 April ditetapkan sebagai Hari Kekayaan Intelektual sejak tahun 2001 oleh WIPO. Nah, Indonesia sebagai anggota WIPO juga ikut merayakan Hari KI Sedunia di tanggal ini.

Lantas, apa hubungannya dengan perempuan?

Setelah googling, bertanya dengan orang-orang yang berkecimpung di dalamnya, sekaligus merasakan langsung, ternyata dunia kekayaan intelektual masih didominasi oleh inventor kaum adam. Berdasarkan data dari WIPO, pada tahun 2016 hanya sekitar 30,5% permohonan paten melalui PCT yang memuat perempuan sebagai inventor (sumber: http://www.wipo.int/women-and-ip/en/). 


Grafik terkait perempuan dan KI (sumber: http://www.wipo.int/edocs/pubdocs/en/wipo_pub_901_2017.pdf )


Khusus untuk data terkait bidang kekayaan intelektual yang lain, seperti hak cipta dan merek, datanya belum tersedia. Namun sebagai representasi dari kekayaan intelektual,data di atas cukup memberikan gambaran bahwa perempuan masih memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan diri di bidang ini.

Gol kelima dalam Sustainable Development Goals (SDG) menyatakan kesetaraan gender. Nah, sebagai Kartini masa kini sudah selayaknya kita sebagai perempuan turut berperan serta. Dunia kekayaan intelektual, khususnya paten memang masih didominasi oleh peneliti pria. Namun bukan berarti perempuan tidak bisa meramaikan dunia teknologi, bukan? 

Gue jadi inget jaman kuliah dulu. Jurusan gue emang didominasi oleh laki-laki. Namun seiring berjalannya waktu, gue bersyukur makin banyak perempuan yang tertarik untuk menggeluti bidang teknik elektro. Semoga juga ke depannya makin banyak pendaftaran paten dari Indonesia, khususnya perempuan. 

Selanjutnya sebagai pegiat baru di dunia kekayaan intelektual, gue juga berusaha selalu memperbarui keilmuan. Inginnya sih, supaya masyarakat lebih paham mengenai kekayaan intelektual yang beneran bisa bikin kaya. 

Jalan lebar yang sudah dirintis oleh pendahulu kita, hendaknya bukan menjadi langkah sombong untuk lebih unggul dari laki-laki. Semangat emansipasi harus berdasarkan bahwa pengertian bahwa laki-laki dan perempuan setara. Hal ini gue kemukakan karena akhir-akhir ini sering menemukan justru perempuan terjebak dalam ekstrem yang salah: merasa lebih unggul. Padahal semangat kesetaraanlah yang harus dijunjung. 

Jadi?

Teruslah berkarya dalam semangat kesetaraan. Selamat hari Kartini dan selamat hari kekayaan intelektual! Semangat untuk Kartini masa kini!

Comments

Popular posts from this blog

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)