Menjadi (Orang) Tua
Terkadang gue heran kenapa orang tua suka ngomel-ngomel bahkan untuk hal yang kecil dan menurut kita sepele. Gak hanya mama gue aja, mungkin juga orang tua lain yang gue temui, guru, dosen, dan semua saudara-saudara yang sudah tua.
Mama gue bukan tipe orang yang suka marah-marah sebenernya. Tapi beliau suka komentar kalau gue nggak mengerjakan hal yang beliau suruh. Masalahnya adalah bukan karena gue gak mau mengerjakan, tapi simply karna gue LUPA mengerjakannya. Gue mengalami gangguan short term memory mungkin, gue orangnya pelupa banget. Tapi anehnya gue selalu memperhatikan detail nggak penting. Yah beginilah hidup...
Kembali lagi pada keheranan gue mengenai orang tua yang suka ngomel. Gue nggak munafik lah, kadang kesel juga kenapa sih orangtua suka ngomel. Kalau untuk sesuatu yang memang kesalahan gue, gue gapapa sih diomelin. Tapi kadang untuk sesuatu yang sebenernya ga pantes untuk 'diomelin', kadang justru gue jadi kesel. Misalnya nih: nyokap gue paling suka ngomel kalo pelayanan di tempat makan lama. Padahal menurut gue nggak ada alasan buat marah sih. Ya wajarlah kecewa, tapi kalo nggak mau lama ya nyari tempat makan yang sepi. Simply begitu sih.
Kemudian inilah yang jadi perenungan gue... Gue ternyata tipe orang yang berbeda dari kebanyakan orangtua yang gue kenal. Kebanyakan mungkin karna gue masih muda. Setidaknya ada 2 kemungkinan mengapa gue bereaksi hal yang berbeda.
Pertama adalah gak semua orang bisa mengekspresikan kekesalan dengan komplain ke orang. Sesuatu hal yang sebenernya gue appreciate dengan sungguh-sungguh ketika ada orang yang berani komplain. Sejujurnya gue bukan tipe orang yang bisa komplain ke orang. Misalnya aja gue ke tempat makan, dan dilayani lama. Gue pastilah hanya diam menunggu. Kalo emang terlalu lama nunggunya, gue cuma nanya ke pelayannya kenapa lama banget pesenannya. Udah. Gue jarang berani komplain, ngomel ke orangnya karena gue nggak enakan. Gue tau pasti posisi jadi orang itu bakal nggak enak banget. Jeleknya sih, ketika gue kayak gini, justru gue sering berada pada pihak yang dirugikan.
Kedua adalah, orang tua memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Mereka adalah orang yang lebih banyak mengalami asam garam kehidupan, dan mereka memilih untuk menasihati para anak muda untuk nggak melakukan kesalahan di masa muda mereka. Nyokap gue memilih cara untuk protes ke gue karena beliau ga pengen gue terus-terusan menyerah dengan 'penyakit' pelupa gue. Begitupun dengan pelayan restoran yang lama, atau tukang ojek yang suka sembarangan naikin harga.
Dan inilah kehidupan. Kita memang harus belajar dari orangtua, supaya ketika kita menjadi orang tua, kita bukan orang tua yang nyinyir sama segala sesuatu.
Mama gue bukan tipe orang yang suka marah-marah sebenernya. Tapi beliau suka komentar kalau gue nggak mengerjakan hal yang beliau suruh. Masalahnya adalah bukan karena gue gak mau mengerjakan, tapi simply karna gue LUPA mengerjakannya. Gue mengalami gangguan short term memory mungkin, gue orangnya pelupa banget. Tapi anehnya gue selalu memperhatikan detail nggak penting. Yah beginilah hidup...
Kembali lagi pada keheranan gue mengenai orang tua yang suka ngomel. Gue nggak munafik lah, kadang kesel juga kenapa sih orangtua suka ngomel. Kalau untuk sesuatu yang memang kesalahan gue, gue gapapa sih diomelin. Tapi kadang untuk sesuatu yang sebenernya ga pantes untuk 'diomelin', kadang justru gue jadi kesel. Misalnya nih: nyokap gue paling suka ngomel kalo pelayanan di tempat makan lama. Padahal menurut gue nggak ada alasan buat marah sih. Ya wajarlah kecewa, tapi kalo nggak mau lama ya nyari tempat makan yang sepi. Simply begitu sih.
Kemudian inilah yang jadi perenungan gue... Gue ternyata tipe orang yang berbeda dari kebanyakan orangtua yang gue kenal. Kebanyakan mungkin karna gue masih muda. Setidaknya ada 2 kemungkinan mengapa gue bereaksi hal yang berbeda.
Pertama adalah gak semua orang bisa mengekspresikan kekesalan dengan komplain ke orang. Sesuatu hal yang sebenernya gue appreciate dengan sungguh-sungguh ketika ada orang yang berani komplain. Sejujurnya gue bukan tipe orang yang bisa komplain ke orang. Misalnya aja gue ke tempat makan, dan dilayani lama. Gue pastilah hanya diam menunggu. Kalo emang terlalu lama nunggunya, gue cuma nanya ke pelayannya kenapa lama banget pesenannya. Udah. Gue jarang berani komplain, ngomel ke orangnya karena gue nggak enakan. Gue tau pasti posisi jadi orang itu bakal nggak enak banget. Jeleknya sih, ketika gue kayak gini, justru gue sering berada pada pihak yang dirugikan.
Kedua adalah, orang tua memiliki banyak pengalaman dalam hidupnya. Mereka adalah orang yang lebih banyak mengalami asam garam kehidupan, dan mereka memilih untuk menasihati para anak muda untuk nggak melakukan kesalahan di masa muda mereka. Nyokap gue memilih cara untuk protes ke gue karena beliau ga pengen gue terus-terusan menyerah dengan 'penyakit' pelupa gue. Begitupun dengan pelayan restoran yang lama, atau tukang ojek yang suka sembarangan naikin harga.
Dan inilah kehidupan. Kita memang harus belajar dari orangtua, supaya ketika kita menjadi orang tua, kita bukan orang tua yang nyinyir sama segala sesuatu.
Comments
Post a Comment