Tersenyum Kembali

Hari ini gue kembali tersenyum dengan alasan khusus. Berbunga-bunga, mungkin lebih tepatnya. Setelah cukup lama tidak tersenyum dengan alasan yang sama. Gue akan menyalahkan sikap gue yang cenderung mudah untuk tertarik dengan pria, tetapi lambat untuk benar-benar dapat mengasihinya di dalam Tuhan dalam bentuk cinta seorang wanita terhadap pria. Seringkali justru di fasa-fasa awal akan menyukai seseorang gue jadi lebih mudah teraduk-aduk perasaannya.

Well, I think i'm just overreacting and overthinking, as usual. Padahal si pria ini hanya menanyakan beberapa hal, yang sebenernya untuk kepentingannya. Tetapi gue sangat, sangat, dan terlalu gembira. Ugh.

Biasanya sih sindrom kaya gini cuma berlangsung beberapa minggu, dan selanjutnya biasa lagi. Gue malah agak taku dengan perasaan perasaan kaya gini karena ujung-ujungnya gue jadj salah motivasi dalam melakukan kegiatan gue. Ini juga yang jadi pergumulan gue untuk tetap fokus dalam apapun yang gue kerjakan.

Sesuai dengan buku yg gue baca, I Kissed Dating Goodbye, disitu dituliskan, kalau kita belom berencana untuk menikah, sebaiknya jangan pacaran dulu. I'm not such a holy woman, but I'll try to be a good woman. Pengen banget bisa jadi seorang wanita Allah yg baik. Tapi diluar semua itu sih gue sejujurnya menikmati saat saat berbunga bunga kaya gini. Perasaan yang membuat bete bete ilang semua, digantikan dengan senyuman bahagia.

Well everyone deserves a good love story. Just let God to be the Writer.

Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)