Perenungan 1 Tahun

Sebagai seorang mahasiswi Teknik Elektro di sebuah universitas negeri yang (katanya) bergengsi, gue sampai sekarang masih sering mempertanyakan mengapa gue harus kuliah disini. Gue udah menghabiskan 2 semester disini, tapi gue masih belum cocok dengan mata kuliahnya. Lucunya adalah, dulu gue berdoa mati-matian biar gue bisa kuliah disini.

Dulu gue pengen banget jadi dokter, sampai sekarang sih. Gue pengen banget jadi medical examiner kaya di serial tv yang gue tonton. Semacam NCIS, CSI, atau Body of Proof. It would be sooooo cool. Gue juga suka banget pelajaran biologi. Tapi sayangnya gue gak cukup pintar di bidang lain sehingga nilai try out gue pas intensif SNMPTN gak penah mendekati passing grade fakultas kedokteran yang gue incar. Cita-cita cadangan gue kalo gak kesampean jadi dokter adalah masuk teknik sipil. Alasannya sederhana sih. karena gue suka banget ngeliat gedung-gedung tinggi. Dulu pas SMP, tiap gue liat skyscraper building lagi dibangun, gue selalu membayangkan bahwa gue suatu hari nanti akan membangun gedung tinggi nan megah. tapi kemudian kata temennya kakak gue, teknik sipil itu susah lulusnya. pelajarannya terlalu banyak dan fisikanya harus kuat (padahal semua teknik belajar fisika -_-). sejak saat itu gue mengubur keinginan gue untuk menjadi insinyur teknik sipil.

lalu kemudian gue bingung. gue cuma pengen jadi dokter, atau kuliah teknik. tapi teknik apaan ya? temen kakak gue pun promosi teknik elektro. wah dari namanya sih kayanya keren kan. bisa main-mainnin listrik gitu. dan katanya temen kakak gue, elektro gak terlalu susah. pembahasan fisikanya pun paling seputar listrik doang. Belakangan gue baru tau, temen kakak gue yang bilang kaya gini ternyata pintar luar biasa. Pantes aja dia bilang gitu. Singkat cerita, gue pun terhasut dan akhirnya memilih teknik elektro sebagai pilihan pertama SNMPTN, walaupun sebenernya modal nekat juga sih karena passing grade elektro UI cukup tinggi juga. gue pun beerdoa siang malam supaya Tuhan memberi gue tempat disana.

Tuhan menjawab doa gue...

Gue gak tau, apa yang Tuhan rencanakan ketika menempatkan gue disini. nyatanya memang rencana Tuhan indah sih. kalo gak masuk elektro, mungkin gue gak mengenal temen-temen yang banyak dan seru, punya pacar sebaik Ky, PKK dan TKK yang luar biasa, dan kegiatan non akademis yang asik. tapi satu masalah gue: KULIAH.

gue rada gak cocok sama semua yang akan gue pelajari di semester-semester kedepan. mulai semester 3, gue akan menghadapi matkul-matkul elektro yang superduper ribet. Matkul Dasar Teknik Elektro yang gue ambil semester ini aja cuma dapet C. gimana ke depannya -__-

gue akuin, gue juga malas belajar. gue lebih sering rapat, main, tidur, atau internetan daripada belajar. tapi untuk menumbuhkan minat belajar matkul itu aja gak ada gitu. beda ketika gue belajar biologi atau kimia yang tanpa disuruhpun gue dengan senang hati belajar.

banyak orang yang bilang kalo gue ini salah jurusan. mungkin lebih baik gue pindah, katanya. tapi gue sendiri sayang buat pindah jurusan. lingkungan gue sekarang sangat menyenangkan. akhirnya setelah setaun berpikir apakah gue harus mengulang SBMPTN atau enggak, gue memutuskan untuk tetap pada pilihan gue di elektro.

gue teringat kata-kata dosen bahasa inggris gue, "if you can't do what you love, then just love what you do." ya, Beliau benar. mungkin gue haru mulai mencintai apa yang gue kerjakan. dengan demikian (mungkin ) gue kan bertahan sampai lulus nanti. Amin.


Comments

Popular posts from this blog

Nehemia 4: Belajar Menghadapi Tantangan

Mengawali Cerita Kuliner: Soto Seger Hj. Fatimah Boyolali

Sharing Ringkasan Buku: Gods at War (Bab 3)