Lagi dan lagi, tulisan gue diawali dari pemikiran ngasal gue. Menurut kartu identitas yang berlaku, gue kristen dari lahir. Tetapi baru di umur ke-22 inilah gue mempertanyakan satu hal: mengapa di hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga, kita harus beribadah di gereja? Aneh, ya? Kenapa pula gue harus menanyakan hal ini? Bukankah tradisi ini yang selalu kita lakukan sesudah 40 hari Yesus bangkit? Tadinya gue menepis pikiran ini dengan jawaban simpel dari diri gue sendiri: "Nggak ada salahnya juga beribadah. Selama ada kesempatan bersekutu, ya ikutilah." Jawaban itu nggak bertahan lama di otak gue. Gue terus menerus bertanya, kenapa sih harus dirayakan? Pertanyaan ini cukup mengganggu gue selama empat hari. Berlebihan memang. Tapi gue nggak akan berhenti sampai menemukan jawaban yang memuaskan. Merayakan Natal, jelas kita harus lakukan. Kita bersyukur, Allah yang Mahabesar itu mau mengambil rupa sebagai Manusia. Merayakan Jumat Agung dan Paskah lebih jelas lagi. PengorbananNya...