Posts

Showing posts from September, 2015

Oversensitive

Apa yang lebih menyakitkan daripada dituduh? Banyak sih memang. Oke. Ini pengantar tulisan yg buruk. Tapi pernahkah kalian merasa terintimidasi dengan nasihat yang ditujukan kepada kalian, which is, sebenernya kalian ga butuh nasihat itu karena sudah tau hal yg seharusnya dilakukan? Untuk pembatasan masalah, gue sedang merasakan hal ini ketika gue lagi labil dan dalam fase tidak dewasa (that's so me! Sometimes I can be so mature, and childish at the other time). But my point is, kita semua pernah menghadapi permasalahan yang sama. Pasti. Jadi jangan malu ketika kita menghadapinya. Sebagai contoh adalah: gue pernah ada dalam suatu situasi diskusi tentang pasangan hidup. Di diskusi itu, ada beberapa orang yang udah punya pacar. Gue adalah salah satu yg belom punya pacar, gebetanpun enggak. Obrolan berjalan cukup baik sampai tiba2 temen gue melontarkan beberapa nasihat tentang mencari pasangan hidup yang sebenernya gue udah tau isinya. Hapal malah saking seringnya gue ikut s...

Mari Berpuisi

Gue selalu suka menulis puisi. Sejak SD gue selalu suka nulis puisi. Sekarang sih udah jarang nulis puisi, baca kumpulan puisi juga udah jarang. Mungkin ini sebabnya juga sekarang gue ga bisa nulis puisi dengan tepat. Hm, tapi hari ini gue mau nulis puisi ah.. Sendiri aku tidak keberatan,berjalan sendiri di bawah derai hujan, atau terik matahari namun mereka saja yang mengiri apakah kau punya duniamu sendiri? aku bisa saja berlari melesat tanpa takut kan tersesat hanya kau saja yang selalu mencibir dimanakah pangeranmu duhai putri? Sejak kapan sendiri menjadi cemoohan!

Tergantung Kacamata

Semester tujuh buat gue adalah masa-masa kuliah yang sangat ingin gue isi dengan pengalaman menarik. Menikmati tahun terakhir kuliah (what?! terakhir?!) seharusnya berarti kuliah dengan lebih rajin dan tentu kalau bisa ngambil kelas matkul eksternal yang asik. Untuk masalah kuliah dengan lebih rajin, jujur gue pribadi juga masih bergumul dengan hal itu ya. Kadang kalau dosennya ngomongnya ga jelas dan cara ngajarnya gak enak, mata gue suka otomatis merem gitu... Yak, sebenernya inti dari penulisan kali ini menceritakan mata kuliah eksternal yang gue ambil: Filsafat Timur . What? Ngapain juga anak elektro ngambil filsafat timur? Setidaknya itulah pertanyaan yang pertama kali terlontar dari orang-orang yang tau gue ambil matkul ini. Well, gue ambil matkul ini ga lain ga bukan ya karena gue penasaran sama cara pikir orang sosial. Tadinya gue pengen banget ambil politik, tapi sayangnya kelasnya ga dibuka. Yaudah deh ambil filsafat aja. Seenggaknya gue juga penasaran sama ilmu satu ini, ...