Baru kemarin, gue membahas mengenai doa di kelompok kecil gue. Di bab itu kita berbincang bahwa hasil jawaban doa dari Tuhan itu bisa berupa jawaban ya, tidak, atau nanti. Sekilas ketika perbincangan itu berlangsung, mungkin hal tersebut tidak terlalu membuat gue terkesima, atau tertegur. Firman yang dibahas baik, namun belum menegurku secara langsung. Hanya berselang satu hari, Tuhan menjawab doa gue. Jawabannya tidak. Ada terbersit rasa kecewa sejujurnya. Tapi kemudian gue teringat dengan Firman Tuhan yang baru saja kemarin gue bahas, Ya, pada setiap perjalanan kehidupan, gue melihat bahwa karya Allah nyata. Mungkin memang gue kurang maksimal di dalam usaha gue. Tapi ketika gue lihat lagi dengan apa yang telah Tuhan percayakan, mungkin sudah sepantasnya gue menerima jawaban tersebut. Memfokuskan diri pada yang telah dipercayakan untuk gue sebelumnya memang lebih penting untuk dilakukan saat ini. Lalu kemudian gue teringat akan kecemasan masa depan gue. Yah, kalo ukuran manusia...